Jumat, 03 Oktober 2014

I. Psikologi Manajemen

1) Pengertian Manajemen

   Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan yang dilakukan
melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi­fungsi manajemn itu. Istilah
manajemen mengacu pada proses mengkoodinasi /dan mengintegrasikan kegiatan­kegiatan
kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
   Proses menggambarkan fungsi­fungsi yang berjalan terus atau kegiatan kegiatan utama yang
dilakukan oleh para manager. Fungsi­fungsi ini lazim disebut merancang, mengorganisasi,
memimpin dan mengendalikan.
   Efisiensi merupakan bagian terpenting dalam manajemen. Efisiensi mengacu pada hubungan
antara masukan dengan keluaran. Seandainya saja Anda mampu mendapatkan lebih banyak
keluaran darisejumlah gtertentu masukan, anda telah meningkatkan efisiensi.
Tidak hanya efisiensi, efektifitas­pun sama pentingnya. Efektifitas seringkali dilukiskan sebagai,
”melakukan hal­hal yang tepat” –artinya. Kegiatan kerja tersebut mencapai sasarannya.
Sementara efisien lebih memperhatikan ”sarana­sarana” melaksanakan segala sesuatunya,
efektifitas itu berkaitan dengan ”hasil akhir” atau pencapaian sasaran­sasaran organisasi.
2) Jenis-­jenis Manajemen

Jenis­-jenis manajemen adalah sebagai berikut:
a. Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam hal ini pembahasan difokuskan pada unsur manusia pekerja. Manajemen sumber daya
manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja, agar efektif
dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan. Hal­hal pokok yang dipelajari dalam
manajemen sumber daya manusia ini diantaranya perencanaan, pengorganisasian, kedisiplinan,
pengembangan, dan sebagainya.
b. Manajemen Permodalan
Dalam manajemen permodalan, pembahasan sangat difokuskan pada “bagaimana menarik
modal yang cost of money­nya relatif rendah dan bagaimana modal“.
c. Manajemen Akuntansi Biaya
Membahas masalah pemakaian material, agar efisien dan efektif. Jadi dalam hal ini bagaimana
cara agar terciptanya barang yang berkualitas dengan harga yang relatif rendah.
d. Manajemen Produksi
Hal­hal pokok yang dibahas tentang pengertian produksi, tata ruang perusahaan, perawatan,
dsb; meliputi: penentuan/penggunaan mesin­mesin, peralatan, dan cara­cara untuk
memproduksi barang/jasa agar kualitasnya baik.
e. Manajemen Pemasaran
Dalam hal ini yang difokuskan adalah bagaimana agar orang­orang mau mengkonsumsi atau
menggunakan barang/jasa yang diproduksi.

Contoh kasus manajemen:

PABRIK TEMPE DAN TAHU
Saat ini berkembang pesat pabrik­pabrik tempe dan tahu diseluruh indonesia. Dalam
perkembangannya pesat, pabrik tempe dan tahu harus mempunyai fungsi­fungsi
manajemen(managenent function) seperti:
  •  Planning

untuk menerangkan planning harus menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini:
*tindakan apa yang harus dikerjakan dalam pembuatan pabrik tempe dan tahu???
dalam hal ini pembuatan pabrik tempe dan tahu harus memerlukan tindakan yang nyata
seperti:berapa modal dari pembuatan pabrik tempe dan tahu,,berapa orang yang akan
bekerja dalam pabrik tersebut,,dimana tempat atau lokasinya,,bagaimana cara
memasarkan barang tersebut,,bagaimana linkungan eksternal dan internal
nya,,bagaimana cara mencapai taarget pasarnya.
Organizing
dalam pembuatan pabrik tempe dan tahu perlu penetapan organisasi seperti:
penetapan bagian manajemen keuangan yang berguna menghitung pemasukan dan
pengeluaran dalam pabrik tersebut
penetapan bagian manajemen personalia yang berguna menerima pekerja atau duruh
yang bersedia bagi pabrik tersebut dengan mempertimbangankan segala hal.
Penetapan bagian manajemen produksi yang berguna memikirkan berapa
banyakproduksi dalam sehari apakah mencapai target pasar.
Penetapan bagian buruh atau pekerja yang berguna menjalankan proses produksi
seperti pembuatan tempe dan tahu.
Penetapan bagian manajemen pemasaran yang berguna memikirkan akan dipasarkan
disekitar mana produksi tempe dan tahu tersebut,agar temmbus target pasar
Directing/Commanding
dalam fungsi manajemen ini pemimpin atau leader yang akan memberikan
saran,kritikan,masukan seperti bagaimana dalam melakukan proses produksi kita harus
melihat pangsa pasarnya dan berbagai contoh masukan,kritikan,saran yang berguna bagi
perusahaan dan bagi merek sendiri.
·        Motivating
fungsi manajemen ini berfungsi untuk membuat para pegawai merasa senang atau betah
di perusaahaan tersebut seperti pemberian bonus,thr,uang tambahan bagi mereka yang
memproduksi tahu lebih banyak,dan sebagainya agar membuat para pekerja,,memberi
semanga kepada pegawai juga perlu.
·        Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk
Melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan,
dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat
kerja sama yang terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi.
·         Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi
Manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang
dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah
digariskan semula.
·         Reporting
Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil
kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas
dan fungsi­fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi
lingkungan eksternal dan internal
dalam pembuatan pabrik tempe dan tahu tersebut harus juga mengetahui lingkungan
eksternal dan lingkungan internal seperti:
dalam hal ini pembuangan limbah harus dipikirkan bagaimana dan dimana cara dan
tempat pembuangan ampas kedelei agar tidak membuat warga sekitar pabrik tidak marah
dan tidak merasa terganggu oleh bau atau apapun.
Etika dalam pemasaran produksi tempe dan tahu ini tidak boleh melecehkan pabrik
pabrik lain agar tercipta kenyamanan dalam pasar.
Dalam lingkungan internal pelu adanya saran atau kritik kebawahan maupun keatasan
agar tercipta suasana kondusif dalam bekerja.

3) Kepemimpinan
Pemimpin adalah orang yang mampu mempengaruhi orang lain dan memiliki wewenang
manajerial. Sedangkan kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi kelompok
menuju tercapainya tujuan­tujuan. Kepemimpinan memusatkan perhatian pada mengidentifikasiciri­ciri khusus yang barangkali dapat digunakan untuk membedakan pemimpin dengan yang
bukan pemimpin. Berikut dua teori kepemmimpinan:
a. Teori Atribusi Tentang Kepemimpinan
Teori atribusi kepemimpinan mengatakan bahwa kepemimpinan itu sekedar sebuah keterangan
yang dibuat orang mengenai individu­individu lain. Dengan menggunakan kerangka kerja ini, para
peneliti telah menemukan bahwa orang cenderung mencirikan pemimpin sebagai yang memiliki
karakteristik seperti kecerdasan, kepribadian yang mudah bergaul, rajin, terampil, dll.
b. Teori Kepemimpinan Karismatik
Teori ini merupakan perluasan teori atribusi. Teori ini mengatakan bahwa para pengikut
menemukan penjelasan tentang kemampuan kepemimpinan heroik atau luar biasa manakala
mereka mengamati perilaku tertentu. Studi­studi tentang kepemimpinan karismatik sebagian
besar telah diarahkan pada penentuan perilaku yang membedakan pemimpin­pemimpin
karismatik dengan pemimpin­pemimpin yang bukan karismatik.
Contoh kasus kepemimpinan:
Kasus : Hartoyo sebagai Manajer
Drs. Hartoyo telah menjadi manajer tingkat menengah dalam departemen produksi suatu
perusahaan kurang lebih 6 bulan. Hartoyo bekerja pada perusahaan setelah dia pensiun dari
tentar. Semangat kerja departemennya rendah sejak dia bergabung dalam perusahaan.
Beberapa dari karyawan menunjukkan sikap tidak puas dan agresif.
Pada jam istirahat makan siang, Hartoyo bertanya kepada Drs. Abdul Hakim, AK, manajer
departemen keuangan, apakah dia mengetahui tentang semangat kerja yang rendah dalam
departemen produksi. Abdul Halim menjawab bahwa dia telah mendengar secara informal
melalui komunikasi “grapevine”, bahwa para karyawan Hartoyo merasa tidak senang dengan
pengambilan semua keputusan yang dibuat sendiri olehnya. Dia (Hartoyo) menyatakan, “dalam
tentara, saya membuat semua keputusan untuk bagian saya, dan semua bawahan
mengharapkan saya untuk berbuat seperti itu.”
Pertanyaan kasus :
1. Gaya kepemimpinan macam apa yang digunakan oleh Hartoyo? Bagaimana keuntungan
dan kelemahannya? Bandingkan motivasi bawahan Hartoyo sekarang dan dulu sewaktu di
tentara.
Jawab :
Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh hartoyo adalah gaya kepemimpinan otoriter, yaitu gaya
pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri
secara penuh. Pada gaya kepemimpinan otoriter ini, pemimpin mengendalikan semua aspek
kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk
mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya.
Keuntungan dalam menggunakan gaya kepemimpinan otoriter: Bawahan tidak perlu memikirkan
apapun, bawahan cukup melaksanakan apa yang diputuskan dari pemimpin.Kelemahan dalam menggunakan gaya kepemimpinan otoriter : Semua aspek kegiatan dalam
perusahaan dikendalikan oleh pemimpin, sehingga apabila ada suatu masalah dalam
perusahaan tersebut semuanya hanya tergantung pada pimimpin dan bawahan tidak boleh ikut
campur dalam pengambilan keputusan. Sehingga kurang adanya kerjasama dalam perusahaan
tersebut.
Pebandingan motivasi bawahan Hartoyo sekarang dan dulu sewaktu di tentara:
Dalam membangun sebuah perusahaan diperlukan kerjasama antara pemimpin
dengan bawahan. Sehingga bawahan hartoyo yang sekarang ingin ikut dalam
membangun perusahaan tersebut secara bersama­sama agar tercapainya sebuah tujuan.
Sedangkan bawahan hartoyo sewaktu di tentara merupakan anggota yang memiliki kompetensi
rendah tapi komitmennya tinggi. Sehingga mereka membutuhkan gaya kepemimpinan yang
otoriter.
2. Konsekuensinya apa, bila Hartoyo tidak dapat merubah gaya kepemimpinannya? Apa saran
saudara bagi perusahaan, untuk merubah keadaan?
Jawab :
Apabila Hartoyo tidak dapat merubah gaya kepemimpinannya perusahaan tersebut dapat
mengalami gulung tikar, apabila seorang pimimpin hanya mengutamakan keputusan sendiri
tanpa menerima saran dari bawahan.
Saran saya, sebaiknya Hartoyo dapat merubah gaya kepemimpinan otoriternya dengan gaya
kepemimpinan demokrastis, yaitu gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas
kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai
suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak
informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya. Pada kepemimpinan
demokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang
pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai
sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang
memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi. Sehingga Hartoyo akan mudah
untuk mencapai tujuan perusahaannya apabila merubah gaya kepemimpinannya dengan gaya
kepemimpinan demokratis .
II. Perencanaan manajemen
1) Pengertian Perencanaan
Merencana menyangkut merumuskan sasaran atau tujuan organisasi tersebut, menetapkan
strategi menyeluruh untuk mencapai tujuan ini, dan menyusun hierarki lengkap rencana­rencana
untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan­kegiatan.
2) Manfaat PerencanaanManfaat yang diperoleh dari sebuah perencanaan untuk sebuah organisasi adalah dimana
semua anggota mengurangi ketidakjelasan serta menciptakan pemahaman umum tentang apa
yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan­tujuan dari organisasi tersebut.
3) Jenis Perencanaan dalam Organisasi
Jenis­jenis perencanaan adalah sebagai berikut:
a. Rencana Strategis
Rencana­rencana yang berlaku bagi seluruh organisasi, menentukan sasaran umum
organisasi tersebut, berusaha menempatkan organisasi tersebut dalam lingkungannya.
b. Rencana Operasional
Rencana yang menetapkan tentang rincian cara mencapai keseluruhan tujuan organisasi.
c. Rencana Jangka Panjang
Rencana dengan kerangka waktu di atas tiga tahun.
d. Rencana Jangka Pendek
Rencana yang mencakup satu tahun atau kurang.
e. Rencana yang Mengarahkan (directional)
Rencana yang fleksibel yang menetapkan pedoman umum.
f. Rencana Khusus (Specific)
Rencana yang sudah dirumuskan dengan jelas dan tidak menyediakan ruang bagi interpretasi.
DAFTAR PUSTAKA
Leavitt, Harold J. (1992). Psikologi Manajemen. Jakarta: Erlangga.
Robbins, S. Dan Coulter, M. (2004). Manajemen Jilid 1. Jakarta INDEKS.
Robbins, S dan Coulter, M. (2004). Manajemen Jilid 2. Jakarta: INDEKS.
Schermerhom, Jr, J. (1998). Manajemen. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
S.P. Hasibuan, H. Malayu. (2006). Manajemen (Dasar, Pengertian dan Masalah). Jakarta: Bumi
Aksara.
http://nabilahtsabitah.blogspot.com/2013/10/tugas­psikologi­manajemen.html?m=1
http://yenni­effendi.blogspot.com/2013/11/contoh­kasus­kepemimpinan­dalam.html?m=1

http://stefanusagung­stefanus.blogspot.com/2011/03/contoh­kasus­manajemen.html?m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar