Jumat, 31 Oktober 2014

Struktur Organisasi Fungsional dan Divisional

Struktur Organisasi Fungsional

Organisasi Fungsional adalah organisasi yang susunannya berdasarkan atas fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut. Dalam organisasi ini seorang tenaga pengajar tidak hanya bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Pada organisasi ini pemimpin berhak memerintahkan semua para tenaga pengajar atau para karyawannya, selama masih dalam hubungan pekerjaan. Sehingga seorang pekerja dapat saja diperintah oleh lebih dari satu pimpinan sesuai dengan keahliannya.

Kelebihan struktur organisasi fungsional:
  •  Efisiensi melalui spesialisasi
  • Komunikasi dan jaringan keputusannya relatif sederhana
  • Mempertahankan tingkat pengendalian strategi pada level manajemen puncak
  • Mempermudah pengukuran output dan hasil dari setiap fungsi

Kekurangan struktur organisasi fungsional :
  • Dapat mendorong timbulnya persaingan dan konflik antar fungsi
  • Mengakibatkan sulitnya koordinasi di antara bidang-bidang fungsional
  • Dapat menyebabkan tingginya biaya koordinasi antar fungsi
  • Identifikasi karyawan dengan kelompok spesialis dapat membuat perubahan menjadi sulit

Contoh perusahaan yang menggunakan struktur organisasi fungsional :

PT Jasa Putra Indonesia,
perusahaan ini bergerak dalam bidang jasa yaitu asuransi jiwa.Yang mana perusahaan ini didirikan dan menggunakan struktur organisasi fungsional, Sehingga perusahaan ini sudah sangat tersusun dengan rapi pembagian tugasnya, yang mempermudah dalam mengontrol pekerjaan para bawahan.

Stuktur Organisasi Divisional

Ketika perusahaan berkembang, perusahaan mulai memfokuskan perhatiannya pada pengelolaan berbagai lini produk di berbagai industri dan mendesentralisasikan wewenangnya dalam pengambilan keputusan. Ketika perusahaan mulai melakukan akuisisi dan mengembangkan berbagai produk baru dalam industri dan pasar yang berbeda, biasanya mengubah strukturnya menjadi struktur organisasi yang terdiri dari beberapa divisi. Tiap-tiap divisi dapat beroperasi sendiri-sendiri dibawah pengarahan seorang manajer divisi yang bertanggungjawab langsung kepada CEO. Dalam struktur organisasi divisional, manajer divisi dapat mengembangkan strategi untuk masing-masing divisinya dan mungkin saja mereka menghadapi persaingan yang berbeda dengan divisi lainnya sehingga strategi yang ditempuh mungkin juga berbeda dengan divisi lainnya. Pada organisasi divisional, divisi-divisi tersebut dapat menjadi tempat yang baik untuk melatih para manajer muda. Selain itu juga merupakan tempat yang baik dalam mengembangkan intuisi kewiraswastaan serta meningkatkan sejumlah pusat inisiatif dalam suatu perusahaan.

Kelebihan struktur organisasi divisional :
  • Koordinasi antar fungsi menjadi lebih mudah dan cepat
  • Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
  • Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan
  • Kesempatan karir lebih terbuka 

Kekurangan struktur organisasi divisional :
  • Mengkibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi fungsional
  • Sangat potensial untuk menimbulkan persaingan antar  divisi
  • Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah

Contoh perusahaan yang menggunakan struktur organisasi divisional :

Wal-Mart Stores, Inc , yang merupakan perusahaan Amerika Serikat yang mengoperasikan jaringandepartment store. Menurut Fortune Global 500 2008, Wal-Mart adalah perusahaan publik terbesar di dunia berdasarkan pendapatan. Perusahaan ini menggunakan struktur divisional dimana ketika mengembangkan berbagai produk baru dalam industri dan pasar yang berbeda, biasanya perusahaan mengubah strukturnya menjadi  struktur organisasi yang terdiri dari beberapa  divisi. Tiap-tiap divisi dapat beroperasi sendiri-sendiri dibawah pengarahan seorang manajer divisi yang bertanggungjawab langsung kepada CEO. Dalam struktur organisasi divisional, manajer divisi dapat mengembangkan strategi untuk masing-masing divisinya dan mungkin saja mereka menghadapi persaingan yang berbeda dengan divisi lainnya sehingga strategi yang ditempuh mungkin juga berbeda dengan divisi lainnya.

Analisis :
Setiap struktur organisasi baik fungsional ataupun divisional memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Sebuah perusahaan berhak untuk memilih struktur organisasi yang mana yang akan digunakan dalam perusahaannya. Tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan tersebut jangan sampai tujuan berdirinya suatu perusahaan tidak dapat tercapai hanya dikarenakan kesalahan dalam pembangunan struktur organisasi.

Sumber:
Suyanto, M. (2007) Strategic Management Global Most Admired Companies. Yogyakarta: Andi Offset
Manulang,M.2012.DASAR-DASAR MANAJEMEN.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.
Afifuddin,M.M.2012.Dasar-dasar Manajemen.Bandung:ALFABETA.
Munandar, Ashar S. 2001. Psikologi industri dan organisasi, UI-press, salemba

Umar, Husain. 2000. Bussines An Introduction, Gramedia putaka utama. Jakarta.

Kamis, 23 Oktober 2014

Tugas ke 4 Psi.Manajemen

A.      DEFINISI PENGORGANISASI (ORGANIZING)
Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam system manajemen. Penggunaan yang teratur tersebut menekankan pada pencapaian tujuan system manajemen dan membantu wirausahawan tidak hanya dalam pembutatan tujuan yang nampak tetapi juga di dalam menegaskan sumber daya yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Organisasi kewirausahaan, seperti dalam bab ini menunjuk pada hasil-hasil proses pengorganisasian. Pada hakikatnya ,tiap sumber daya organisasional mewakili suatu investasi dari mana system manajemen harus mendapat pengembaliannya(return). Pengorganisasian yang sesuai dari sumber daya –sumber daya tersebut akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi daripenggunaannya.Henry Fayol telah mengembangkan enam belas garis pedoma numum yang bias digunakan ketika mengorganisasi sumber daya-sumberdaya. Walaupun garis pedoman tersebut dipublikasikan di inggris pada tahun1949, garis pedoman tersebut masih merupakan saran yang bernilai bagiwirausahawan dewasa ini.
Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan  bermacam-macam aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktifitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukanaktifitas-aktifitas tersebut.
Organisasi dalam arti dinamis (pengorganisasian) adalah suatu proses penetapandan pembagian pekerjaan yang akan di lakukan. Pembatasan tugas – tugas atau tanggung  jawab serta wewenang dan penetapan hubungan-hubungan antara unsur - unsur organisasi, sehingga memungkinkan orang-orang dapat bekerja bersama - sama seefektif mungkinuntuk pencapaian tujuan. Secara singkat organisasi adalah suatu kegiatan diferensiasi tugas - tugas.
Organisasi sebagai fungsi manajemen (organisasi dalam pengertian dinamis)adalah organisasi yang memberikan kemungkinan bagi manajemen dapat bergerak dalam batas - batas tertentu. Organisasi dalam arti dinamis berarti organisasi itu mengadakan pembagian kerja. Kesimpulan definisi di atas adalh bahwa pengorganisasian (organizing) adalh funsimanajemen, sifatnya dinamis dan merupakan proses untuk memeperoleh organisasi (organization) yang menjadi alat dan wadah manajer melakukan aktifitas-aktifitasnyadalam mencapai tujuan.

B.      DEFINISI STRUKTUR ORGANISASIAN
STRUKTUR ORGANISASI _ SISTEM ATAU JARINGAN KERJA DARI TUGAS-TUGAS, HUBUNGAN PELAPORAN DAN KOMUNIKASI YANG MENGHUBUNGKAN KESELURUHAN PEKERJAAN INDIVIDUAL MAUPUN KELOMPOK.
Terry (1986) menyatakan: Pengorganisasian adalah proses mengusahakan hubungan-hubungan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan tertentu. Hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Menurut Robbins (1994:6), menyatakan struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor kepada siapa, serta mekanisme koordinasi yang formal dan pola interaksi yang akan diikuti.
S.Reksohadiprodjo, dan T.H.Handoko (1992:74); Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi, hubungan antar fungsi, serta wewenang dan tanggung jawabnya. Pola dan kelompok pekerjaan dalam suatu organisasi. Suatu sebab penting perilaku individu dan kelompok ( Gibson), yang dapat diidentifikasikan menjadi:
1.      Struktur sebagai pengaruh dari perilaku
2.      Struktur sebagai aktivitas berulang
3.      Struktur sebagai perilaku yang berorientasi pada maksud dan tujuan
STRUKTUR ORGANISASIKOMPONEN DASAR
4        komponen dasar struktur organisasi:
1.      Pembagian tugas (tanggung jawab) pada individu (bagian)-SPESIALISASI
2.      Hubungan pelaporan resmi, hirarki, rentang kendali
3.      Pengelompokan individu menjadi bagian organisasi-DEPARTEMENTALISASI
4.      Sistem hubungan, komunikasi, koordinasi, integrasi, vertikal maupun horisontal Komponen 1, 2 & 3: statis, tampak pada struktur organisasi Komponen 4: dinamis, tidak tampak
STRUKTUR ORGANISASICAMPURAN
•Struktur Campuran (Hibrid):
–Gabungan Fungsional-produk: struktur produk memiliki secara lengkap fungsi-fungsi yang dibutuhkan, tetapi beberapa fungsi lainnya tetap dikuasai pusat perusahaan
–Fungsi yang tidak didesentralisasi : memerlukan efisiensi dan keahlian fungsional
STRUKTUR MATRIKS
•Kondisi yang Sesuai untuk Struktur Matriks:
–Tekanan gandadari dua/lebih sektor kritis secara simultan
–Lingkungan kompleks, sering berubah, memerlukan hubungan vertikal & horizontal yang efektif
–Perlu penggunaan sumber secara efisien, sehingga sesuai untuk organisasi ukuran sedang
•Contoh: Struktur Organisasi Matriks pada Perguruan Tinggi

C.      PERORGANISASIAN SEBAGAI FUNGSI MANAJEMEN
Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari manajemennya. Pekerjaan itu akan berhasil apabila manajemennya baik dan teratur, dimana manajemen itu sendiri merupakan suatu perangkat dengan melakukan proses tertentu dalam fungsi yang terkait. Maksudnya adalah serangkaian tahap kegiatan mulai awal melakukan kegiatan atau pekerjaan sampai akhir tercapainya tujuan kegiatan atau pekerjaan.
Fungsi Pengorganisasian dapat didefinisikan sebagai proses menciptakan hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, personalia dan faktor fisik agar kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan disatukan dan diarahkan pada pencapaian tujuan bersama. Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang menstimulir tindakan-tindakan agar betul-betul dilaksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, maka pengarahan meliputi pemberian perintah-perintah dan motivasi pada personalia yang melaksanakan perintah-perintah tersebut.
Analisis : jadi pengorganisasian berfungsi untuk mengatur atau menata manajemen agar berjalan dengan rapih dan lancar. Organisasi hanya dapat berjalan dengan lancar apabila disatukan dan diarahkan untuk mencapai tujuan bersama. Jadi pengorganisasian hanya mengarahkan suatu organisasi agar dapat mencapai tujuan bersama

DAFTAR PUSTAKA
James L. Gibson,dkk. 1994. Organisasi jilid 2 edisi kelima. Jakarta : Erlangga
Suharno dan Usada. 2009. Profesi Kependidikan. Surakarta : Yuma Pustaka

Winardi,J. 2003. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Jumat, 17 Oktober 2014

MANFAAT DAN JENIS-JENIS PERENCANAAN

MANFAAT PERENCANAAN

Perencanaan memiliki beberapa manfaat antara lain:
1.      Standar pelaksanaan dan pengawasan.
2.      Pemilihan berbagai alternative terbaik.
3.      Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan.
4.      Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi.
5.      Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
6.      Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, dan,.
7.      Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.
8.      Mengarah pada tindakan yang bertujuan.
9.      Menghindari kesalahan atau risiko.
10.  Memungkinkan pendelegasian tugas (kekuasaan).
11.  Memungkinkan koordinasi.
12.  Metode yang digunakan bisa lebih baik.
13.  Bisa berhemat atau ekonomis dana.
14.  Bisa menghemat tenaga manajemen.
15.  Sebagai dasar untuk pengendalian.

JENIS-JENIS PERENCANAAN

Selain manfaat, perencanaan juga dibagi menjadi beberapa jenis yaitu perencanaan strategis, taktis, operasional, dan normatif

1.      Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis dianggap oleh organisasi secara keseluruhan dan dihasilkan oleh tingkat hirarki yang lebih tinggi dari sebuah organisasi. Berkaitan dengan tujuan jangka panjang dan strategi dan tindakan untuk mencapainya. Perencanaan ini merupakan proses dimana eksekutif / top manajer meramal arah jangka panjang dari suatu entitas dengan menetapkan target spesifik pada kinerja, dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal untuk melakukan tindakan perencanaan yang dipilih. Hal ini biasanya dilakukan dalam organisasi pada tingkat manajerial, atau tingkat tertinggi perintah, yang dilakukan dengan cara taktik dan prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau diberikan perencanaan jangka panjang lebih dari 5 tahun. Perencanaan strategis juga merupakan suatu hal untuk merencanakan strategi dalam segala hal, atau dalam kehidupan sehari-hari setiap orang.

2.      Perencanaan Taktis / Taktik
Pada tingkat kedua dari perencanaan, taktis, kinerja berada dalam setiap area fungsional bisnis, termasuk sumber daya tertentu. Perkembangannya terjadi oleh tingkat organisasi menengah, bertujuan untuk efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia untuk jangka menengah proyeksi. Dalam perusahaan besar dengan mudah mengidentifikasi tingkat perencanaan, yang diberikan oleh setiap kepala bagian. Bagian taktis merupakan proses yang berkelanjutan, yang bertujuan dalam waktu dekat, merampingkan pengambilan keputusan dan menentukan tindakan. Bagian Ini dilakukan secara sistemik karena merupakan totalitas yang dibentuk oleh sistem dan subsistem, seperti yang terlihat dari sudut pandang sistemik. Apakah iteratif, dan proyek mana yang harus fleksibel dan menerima penyesuaian dan koreksi. Teknik ini memungkinkan pengukuran siklus dan evaluasi sebagai dijalankan yang secara dinamis dan interaktif dilakukan dengan orang lain, dan merupakan teknik yang mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari efisiensi.

3.      Perencanaan Operasional
Ketidakpastian yang disebabkan oleh tekanan dan pengaruh lingkungan harus berasimilasi pada pertengahan atau taktik yang harus mengkonversi dan menafsirkan keputusan strategis, tingkat tertinggi, ke dalam rencana konkrit di tengah dan membuat rencana yang akan dilakukan dan, pada gilirannya, dibagi lagi menjadi rencana operasional dan rincian yang akan dijalankan pada tingkat operasional. Karena jadwal pada tingkat operasional sesuai dengan set bagian homogen dari perencanaan taktis, yaitu, mengidentifikasi prosedur spesifik dan proses yang diperlukan di tingkat bawah organisasi, menyajikan rencana aksi atau rencana operasional. Hal ini dihasilkan oleh tingkat organisasi yang lebih rendah, dengan fokus pada kegiatan rutin perusahaan, oleh karena itu, rencana dikembangkan untuk waktu yang singkat. Perencanaan Operasional ini dilakukan pada karyawan di tingkat terendah dari organisasi. Membuat perencanaan kecil sebuah organisasi dan merinci bagaimana tujuan akan dicapai. Bahkan, semua titik dasar perencanaan terjadi di tingkat operasional, yang sangat mempengaruhi dan menentukan, bersama dengan, hasil taktik. Termasuk tugas-tugas operasional dan skema operasi yang benar dan efisien dalam menjalani sistem pendekatan reduksionis proses khas ditutup. Hal ini dilakukan berdasarkan proses diprogram dan teknik komputasi. Ini mengubah ide menjadi kenyataan, atau mengeksekusi tujuan dari suatu tindakan melalui berbagai rute, jangka pendek pekerjaan umumnya kurang dari 1 tahun.

4.      Perencanaan Normatif
Mengacu pada penciptaan standar, kebijakan serta peraturan yang ditetapkan untuk operasi organisasi. Hal ini bergantung pada pembentukan standar, metodologi dan metode untuk berfungsinya kegiatan yang direncanakan. Standar-standar tentang pendirian aturan dan / atau undang-undang dan / atau kebijakan dalam setiap kelompok atau organisasi, terutama untuk menjaga pengendalian, pemantauan dan pengembangan perencanaan dan pengembangan standar dan kebijakan. Perencanaan berhubungan erat dengan desain struktur organisasi. Ini berlaku di daerah yang sangat spesifik, yang umumnya adalah mereka yang mengawasi dan menentukan aspek pada tingkat lainnya tidak dapat dipisahkan.


Kesimpulannya adalah perencanaan itu sangat penting agar segala sesuatu yang kita lakukan dapat terlaksana dengan baik. Selain itu kita juga dapat meminimalisir resiko yang tidak terduga nantinya. Dan juga agar kita dapat mengendalikan keadaan atau pekerjaan yang akan kita hadapi nanti.

Sumber :
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2077093-tujuan-perencanaan-dan-manfaat-perencanaan/
http://id.shvoong.com/business-management/management/2293395-jenis-jenis-perencanaan-dalamtingkatan-organisasi/
http://rachmabuana.blogspot.com/2013/10/manfaat-perencanaan-dan-jenis.html

Jumat, 10 Oktober 2014

PERENCANAAN



Perencanaan terjadi pada semua kegiatan. Perencanaan merupakan proses awal dimana manajemen memutuskan  tujuan dan cara pencapaiannya. Perencanaan adalah hal yang sangat esensial karena dalam kenyataanya perencanaan memegang peranan lebih bila dibandng dengan fungsi-fungsi manajemen yang lainnya, yaitu pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Dimana fungsi-fungsi manajemen tersebeut sebenatnya hanya merupakan pelaksanaan dari hasil sebuah perencanaan 


Berikut ini adalah pengertian dan definisi perencanaan:

Perencanaan adalah suatu proses yang tidak pernah berakhir. Apabila sebuah rencana telah ditetapkan, maka dokumen menyangkut perencanaan terkait harus diimplementasikan Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pengambilan keputusan tentang "apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.

1.  DEACON; Perencanaan adalah upaya menyusun berbagai keputusan yang bersifat pokok, yang dipandang paling penting dan yang akan dilaksanakan menurut urutannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan
2.  DRUCKER Perencanaan adalah suatu proses yang diorganisasi dan dilaksanakan secara sistematis dengan emnggunakan pengetahuan yang ada sesuai keputusan yang telah ditetapkan bersam
3.  GOETZ; Perencanaan adalah kemampuan memilih satu kemungkinan dari berbagai kemungkinan yang tersedia dan yang dipandang paling tepat untuk mencapai tujuan.
4.  ANONIM; Perencanaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis untuk mencapai yujuan yang telah ditetapkan . diputuskan bersama
5.  GEORGE PICKETT & JOHN J. HANLON; Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana mencapai suatu tujuan begitu tujuan itu ditetapkan
6.  STONER ; Perencanaan adalahproses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi. Perencanaan adalah proses menetapkan sasaran atau tujuan dan tindakan yang perlu untuk mencapai tujuan (goal) tersebut
7.  CUNINGHAM; Perencanaan adalah menyelesi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan emformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian
8.  HUSEIN UMAR; Perencanaan merupakan kegiatan atau proses membuat rencana yang kelak dipakai perusahaan dalam rangka melaksanakan pencapaian tujuannya

Pengertian perencanaan

Dalam proses manajemen, yang menjadi titik awalnya adalah perencanaan. Jadi perencanaan sebagai awal kita melakukan proses manajemen sebelum kita melakukan pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan.
Menurut George R. Terry perencanaan adalah: “planning is the selecting and relating of fact and the making and using of assumption regarding the future in the visualization and formulating of proposed activities believed necessary to achieve desired result”.
Dalam pengertian tersebut bisa kita simpulkan antara lain:
1. Perencanaan merupakan kegiatan yang harus didasarkan pada fakta, data dan keterangan kongkret.
2. Perencanaan merupakan suatu pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran, imajinasi dan kesanggupan melihat ke masa yang akan datang.
3. Perencanaan mengenai masa yang akan datang dan menyangkut tindakan-tindakan apa yang dapat dilakukan terhadap hambatan yang mengganggu kelancaran usaha.
 Pada intinya perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa yang sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan serta bagaimana sesuatu yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melalui serangkaian rumusan rencana kegiatan tertentu.

 Fungsi Perencanaan
Robbins dan Coulter menjelaskan fungsi dari perencanaan sebagai berikut:
1.Perencanaan sebagai Pengarah
Perencanaan merupakan upaya untuk meraih atau mendapatkan sesuatu secara lebih terkoordinasi. Dalam hal ini perencanaan adalah sebagai pengarah atau guide dalam usaha untuk mencapai tujuan secara lebih terkoordinasi dan terarah.

2.  Perencanaan sebagai Minimalisasi Ketidakpastian
Pada dasarnya di dunia ini tidak ada yang tidak mengalami perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi membawa ketidakpastian bagi organisasi. Kadang perubahan tersebut sesuai dengan apa yang kita inginkan akan tetapi tidak jarang perubahan tersebut tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Ketidak pastian inilah yang harus diminimalisasikan, dengan adanya perencanaan, ketidak pastian yang akan terjadi di kemudian hari diantisipasi sebelumnya.

3.  Perencanaan sebagai Minimalisasi Pemborosan Sumber Daya
Setiap organisasi pasti membutuhkan sumber daya, dengan adanya perencanaan, sebuah organisasi di awal sudah melakukan perencanaan mengenai penggunaan sumber daya sehingga diharapkan tidak terjadi pemborosan dalam hal penggunaan sumber daya yang ada sehingga organisasi tersebut bisa meningkatkan tingkat efisiensinya.

4.  Perencanaan sebagai Penetapan Standar dalam Pengawasan Kualitas.
Perencanaan berfungsi sebagai penetapan standar dalam pengawasan kualitas yang harus dicapai oleh organisasi dan diawasi pelaksanaannya dalam fungsi pengawasan manajemen. Dalam perencanaan, perusahaan menentukan tujuan dan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam pengawasan, perusahaan berusaha membandingkan antara tujuan yang telah ditetapkan dengan realita di lapangan, dan mengevaluasi penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi, sehingga bisa mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki kinerja perusahaan.


Langkah-langkah dalam perencanaan, dimana secara garis besarnya terdiri dari empat langkah dasar perencanaan yang bisa diterapkan untuk semua tipe jenajang organisasi/ lembaga/ institusi. Langkah-langkahnya antara lain adalah :
Menetapkan sasaran : Kegiatan perencanaan dimulai dengan menetapkan apasaja yang ingin dicapai oleh organisasi, tanpa dasar yang jelas, sumber daya yang ada akan meluas menyebar dengan menetapkan prioritas dan merinci serta mengkalkulasi sasaran secara jelas maka organisasi dapat mengarahkan sega sumber daya yang lebih efektif dan efisien serta tepat guna dan tepat sasaran. Tugas pokok dan fungsi harus sudah ada, jika sudah memiliki tupoksi yang jelas, maka akan semakin memudahkan untu membuat sasaran yang bisa dipakai untuk satu tahun kedepan maupun sasaran yang ingin dicapai dalam lima tahuan kedepan.
Merumuskan Posisi Organisasi : Posisi organisasi saat ini diman pimpinan harus tahu dengan posisi organisasinya saat ini. Sumber daya apa yang dimiliki organisasinya saat ini. Barulah rencana dapat disusun setelah diketahui posisi organisasinya, kekuatan-kekuatan yang akan melaksanakan dari apa-apa yang telah direncanakan dengan mengetahui keuangan dan statistic organisasi saat ini.
Mengidentifikasi berbagai faktor : Mengetahui factor-faktor pendukung dan penghambat selanjutnya perlu diketahui factor-faktor baik dari dalam maupun yang datang dari luar yang diperkirakan dapat membantu dan mendukung serta yang menghambat organisasi untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Diakui mengetahui lebih mudah keadaan yang terjadi saat ini dibandingkan meramal peluang yang akan didapat di masa yang akan datang. Dan unsure utama dalam perencanaan yang paling sulit adalah melihat kedepan. Namun biarbagaimanapun harus ditunjang dengan sikap optimis.
Menyusun langkah-langkah untuk mencapai sasaran : Langkah terakhir dalam menyusun perencanaan adalah mengembangkan berbagai kemungkinan alternative atau langkah yang diambil untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, mengevaluasi alternative ini dengan memilih mana yang baik dan mana yang dianggap cocok dan memuaskan.

Contoh kasus: 

Perencanaan SDM XL
Sejak lama XL telah menerapkan suatu sistem Manajemen Sumberdaya Manusia Berbasis Kompetensi (Competency-Based Human Resources Management CBHRM). Sistem ini digunakan sebagai dasar dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut sumber daya manusia, seperti rekrutmen dan seleksi; pembelajaran dan pengembangan; perencanaan karir dan sebagainya. Untuk memastikan bahwa setiap kontribusi karyawan mendapat penghargaan, XL menerapkan sistem Manajemen Kinerja bagi karyawan XL. Dengan sistem ini, setiap karyawan membuat rencana kerja yang kemudian dibicarakan bersama agar dapat membantu pencapaian rencana tersebut. Pada akhir tahun, kinerja karyawan akan dievaluasi dan hasilnya akan dijadikan dasar pemberian remunerasi dan pengembangan karir karyawan. Untuk mendukung unit kerja dalam menyelesaikan masalah strategis dalam bidang sumber daya manusia, seperti penempatan tenaga kerja secara strategis, pengembangan organisasi, manajemen kinerja, dan sebagainya - XL menempatkan Human Capital Specialist sebagai Human Capital Business Partners (HCBP) di unit-unit kerja. Para HCBP akan membantu dan memfasilitasi penyelesaian masalahsumber daya manusia yang ada pada setiap unit. Keberadaan mereka merupakan kepanjangan tangan Human Capital di unit untuk mempercepat pemecahan masalah.
Sejalan dengan komitmen di atas, XL juga memiliki program Talent Pool dan Succession Planning yang didasarkan pada filosofi pengembangan para pemimpin dari dalam XL. Termasuk dalam program ini adalah penentuan atribut/kriteria utama
yang diharapkan dari para pemimpin XL, identifikasi terhadap individu yang berpotensi, dan pengembangan bagi individu yang terpilih. Targetnya adalah untuk mengantisipasi tantangan di masa yang akan datang. Sejak lama XL telah menerapkan suatu sistem Manajemen Sumberdaya Manusia Berbasis Kompetensi (Competency-Based Human Resources Management CBHRM). Sistem ini digunakan sebagai dasar dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut sumber daya manusia, seperti rekrutmen dan seleksi; pembelajaran dan pengembangan; perencanaan karir dan sebagainya. Untuk memastikan bahwa setiap kontribusi karyawan mendapat penghargaan, XL menerapkan sistem Manajemen Kinerja bagi karyawan XL. Dengan sistem ini, setiap karyawan membuat rencana kerja yang kemudian dibicarakan bersama agar dapat membantu pencapaian rencana tersebut. Pada akhir tahun, kinerja karyawan akan dievaluasi dan hasilnya akan dijadikan dasar pemberian remunerasi dan pengembangan karir karyawan.
Untuk mendukung unit kerja dalam menyelesaikan masalah strategis dalam bidang sumber daya manusia, seperti penempatan tenaga kerja secara strategis, pengembangan organisasi, manajemen kinerja, dan sebagainya - XL menempatkan Human Capital Specialist sebagai Human Capital Business Partners (HCBP) di unit unit kerja. Para HCBP akan membantu dan memfasilitasi penyelesaian masalah. Sumber daya manusia yang ada pada setiap unit. Keberadaan mereka merupakan kepanjangan tangan Human Capital di unit untuk mempercepat pemecahan masalah. Sejalan dengan komitmen di atas, XL juga memiliki program Talent Pool dan Succession Planning yang didasarkan pada filosofi pengembangan para pemimpin dari dalam XL. Termasuk dalam program ini adalah penentuan atribut/kriteria utama yang diharapkan dari para pemimpin XL, identifikasi terhadap individu yang berpotensi, dan pengembangan bagi individu yang terpilih. Targetnya adalah untuk mengantisipasi tantangan di masa yang akan datang.
Jadi dilihat dari kepentingan pegawai, organisasi dan kepentingan nasional sebuah perencanaan SDM adalah memiliki kaitan erat yang satu dengan lainnya tidak bisa dipisahkan dalam mecapai suatu tujuan yang diinginkan bersama.
Pembahasan Kasus
Konsep Competency Based Human Resources Management (CBHRM) pertama kali diperkenalkan oleh Prof Dr David McClelland di Amerika Serikat sekitar 33 tahun lalu. Dapat didefinisikan bahwa Competency-Based Human Resources Management (CBHRM) adalah suatu pola pendekatan di dalam membangun suatu sistem manajemen sumber daya manusia yang handal dengan memanfaatkan kompetensi sebagai titik sentralnya. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat meningkatkan efektifitas dan konsistensi kebijakan seleksi, promosi, kompensasi, penilaian kinerja, pendidikan dan pelatihan, perencanaan karir, manajemen kinerja, maupun perencanaan strategis di bidang sumber daya manusia ke titik yang paling optimum. Sebagai suatu model yang sistematis, penerapan model CBHRM ini memungkinkan perusahaan untuk membuat sistem pengelolaan yang terintegrasi terhadap semua sistem dan kebijakan sumber daya manusianya.
Dari penjelasan kasus diatas terlihat kalau xl menggunakan sistem CBHRM untuk merencanakan sumber daya manusianya, yang berarti juga xl ingin membuat pemimpinnya sendiri dari internal perusahaan. Dengan cara ini juga membuat para karyawan berkompetisi secara baik agar karyawan itu dapat meraih jabatan yang meningkat, karena sistem ini menggunakan sistem penilaian kompetensi dari masing masing karyawannya. Semuanya dilakukan dengan cara:
Menetapkan standar kerja yang spesifik dan secara kontinyu melakukan serangkaian tindakan nyata untuk memenuhi sasaran kerja yang telah ditetapkan.
Menentukan target kinerja yang jelas, terukur dan menantang. Kemudian membimbing dan memotivasi staf untuk merealisasikannya. Mau menerima dan mendelegasikan tanggung jawab. Dapat bertindak tegas saat diperlukan.
Mengelola dan menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai sasaran kinerja.
Secara terus-menerus melakukan proses perbaikan terhadap kinerja dirinya.
Melakukan komunikasi dua arah termasuk memberikan feedback yang terbuka dan berterus terang kepada karyawan.
Mengembangkan ide-ide untuk meningkatkan kinerja dan mengambil langkah yang diperlukan untuk melakukan perubahan dan memastikan penerimaan kelompok.
Kompetensi telah dikaitkan dengan visi, strategi dan kapabilitas kunci organisasi.
Standard kompetensi secara terus menerus dikomuninasikan dan dipergunakan secara aktif oleh semua karyawan.
Kompetensi yang berhasil adalah yang simple dan mudah dipahami oleh setiap karwayan tanpa selalu dibantu oleh divisi HRD.
Implementasi kompetensi akan berhasil jika ia dapat menjadi bagian dari kultur baru perusahaan.

Sumber: 
http://zuhairistain.blogspot.com/2013/03/pengertian-perencanaan.html
http://kodzan.blogspot.com/2010/04/langkah-langkah-dalam-perencanaan.html#.VDek_PmUfEA

Jumat, 03 Oktober 2014

I. Psikologi Manajemen

1) Pengertian Manajemen

   Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan yang dilakukan
melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi­fungsi manajemn itu. Istilah
manajemen mengacu pada proses mengkoodinasi /dan mengintegrasikan kegiatan­kegiatan
kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
   Proses menggambarkan fungsi­fungsi yang berjalan terus atau kegiatan kegiatan utama yang
dilakukan oleh para manager. Fungsi­fungsi ini lazim disebut merancang, mengorganisasi,
memimpin dan mengendalikan.
   Efisiensi merupakan bagian terpenting dalam manajemen. Efisiensi mengacu pada hubungan
antara masukan dengan keluaran. Seandainya saja Anda mampu mendapatkan lebih banyak
keluaran darisejumlah gtertentu masukan, anda telah meningkatkan efisiensi.
Tidak hanya efisiensi, efektifitas­pun sama pentingnya. Efektifitas seringkali dilukiskan sebagai,
”melakukan hal­hal yang tepat” –artinya. Kegiatan kerja tersebut mencapai sasarannya.
Sementara efisien lebih memperhatikan ”sarana­sarana” melaksanakan segala sesuatunya,
efektifitas itu berkaitan dengan ”hasil akhir” atau pencapaian sasaran­sasaran organisasi.
2) Jenis-­jenis Manajemen

Jenis­-jenis manajemen adalah sebagai berikut:
a. Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam hal ini pembahasan difokuskan pada unsur manusia pekerja. Manajemen sumber daya
manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja, agar efektif
dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan. Hal­hal pokok yang dipelajari dalam
manajemen sumber daya manusia ini diantaranya perencanaan, pengorganisasian, kedisiplinan,
pengembangan, dan sebagainya.
b. Manajemen Permodalan
Dalam manajemen permodalan, pembahasan sangat difokuskan pada “bagaimana menarik
modal yang cost of money­nya relatif rendah dan bagaimana modal“.
c. Manajemen Akuntansi Biaya
Membahas masalah pemakaian material, agar efisien dan efektif. Jadi dalam hal ini bagaimana
cara agar terciptanya barang yang berkualitas dengan harga yang relatif rendah.
d. Manajemen Produksi
Hal­hal pokok yang dibahas tentang pengertian produksi, tata ruang perusahaan, perawatan,
dsb; meliputi: penentuan/penggunaan mesin­mesin, peralatan, dan cara­cara untuk
memproduksi barang/jasa agar kualitasnya baik.
e. Manajemen Pemasaran
Dalam hal ini yang difokuskan adalah bagaimana agar orang­orang mau mengkonsumsi atau
menggunakan barang/jasa yang diproduksi.

Contoh kasus manajemen:

PABRIK TEMPE DAN TAHU
Saat ini berkembang pesat pabrik­pabrik tempe dan tahu diseluruh indonesia. Dalam
perkembangannya pesat, pabrik tempe dan tahu harus mempunyai fungsi­fungsi
manajemen(managenent function) seperti:
  •  Planning

untuk menerangkan planning harus menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini:
*tindakan apa yang harus dikerjakan dalam pembuatan pabrik tempe dan tahu???
dalam hal ini pembuatan pabrik tempe dan tahu harus memerlukan tindakan yang nyata
seperti:berapa modal dari pembuatan pabrik tempe dan tahu,,berapa orang yang akan
bekerja dalam pabrik tersebut,,dimana tempat atau lokasinya,,bagaimana cara
memasarkan barang tersebut,,bagaimana linkungan eksternal dan internal
nya,,bagaimana cara mencapai taarget pasarnya.
Organizing
dalam pembuatan pabrik tempe dan tahu perlu penetapan organisasi seperti:
penetapan bagian manajemen keuangan yang berguna menghitung pemasukan dan
pengeluaran dalam pabrik tersebut
penetapan bagian manajemen personalia yang berguna menerima pekerja atau duruh
yang bersedia bagi pabrik tersebut dengan mempertimbangankan segala hal.
Penetapan bagian manajemen produksi yang berguna memikirkan berapa
banyakproduksi dalam sehari apakah mencapai target pasar.
Penetapan bagian buruh atau pekerja yang berguna menjalankan proses produksi
seperti pembuatan tempe dan tahu.
Penetapan bagian manajemen pemasaran yang berguna memikirkan akan dipasarkan
disekitar mana produksi tempe dan tahu tersebut,agar temmbus target pasar
Directing/Commanding
dalam fungsi manajemen ini pemimpin atau leader yang akan memberikan
saran,kritikan,masukan seperti bagaimana dalam melakukan proses produksi kita harus
melihat pangsa pasarnya dan berbagai contoh masukan,kritikan,saran yang berguna bagi
perusahaan dan bagi merek sendiri.
·        Motivating
fungsi manajemen ini berfungsi untuk membuat para pegawai merasa senang atau betah
di perusaahaan tersebut seperti pemberian bonus,thr,uang tambahan bagi mereka yang
memproduksi tahu lebih banyak,dan sebagainya agar membuat para pekerja,,memberi
semanga kepada pegawai juga perlu.
·        Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk
Melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan,
dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat
kerja sama yang terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi.
·         Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi
Manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang
dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah
digariskan semula.
·         Reporting
Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil
kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas
dan fungsi­fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi
lingkungan eksternal dan internal
dalam pembuatan pabrik tempe dan tahu tersebut harus juga mengetahui lingkungan
eksternal dan lingkungan internal seperti:
dalam hal ini pembuangan limbah harus dipikirkan bagaimana dan dimana cara dan
tempat pembuangan ampas kedelei agar tidak membuat warga sekitar pabrik tidak marah
dan tidak merasa terganggu oleh bau atau apapun.
Etika dalam pemasaran produksi tempe dan tahu ini tidak boleh melecehkan pabrik
pabrik lain agar tercipta kenyamanan dalam pasar.
Dalam lingkungan internal pelu adanya saran atau kritik kebawahan maupun keatasan
agar tercipta suasana kondusif dalam bekerja.

3) Kepemimpinan
Pemimpin adalah orang yang mampu mempengaruhi orang lain dan memiliki wewenang
manajerial. Sedangkan kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi kelompok
menuju tercapainya tujuan­tujuan. Kepemimpinan memusatkan perhatian pada mengidentifikasiciri­ciri khusus yang barangkali dapat digunakan untuk membedakan pemimpin dengan yang
bukan pemimpin. Berikut dua teori kepemmimpinan:
a. Teori Atribusi Tentang Kepemimpinan
Teori atribusi kepemimpinan mengatakan bahwa kepemimpinan itu sekedar sebuah keterangan
yang dibuat orang mengenai individu­individu lain. Dengan menggunakan kerangka kerja ini, para
peneliti telah menemukan bahwa orang cenderung mencirikan pemimpin sebagai yang memiliki
karakteristik seperti kecerdasan, kepribadian yang mudah bergaul, rajin, terampil, dll.
b. Teori Kepemimpinan Karismatik
Teori ini merupakan perluasan teori atribusi. Teori ini mengatakan bahwa para pengikut
menemukan penjelasan tentang kemampuan kepemimpinan heroik atau luar biasa manakala
mereka mengamati perilaku tertentu. Studi­studi tentang kepemimpinan karismatik sebagian
besar telah diarahkan pada penentuan perilaku yang membedakan pemimpin­pemimpin
karismatik dengan pemimpin­pemimpin yang bukan karismatik.
Contoh kasus kepemimpinan:
Kasus : Hartoyo sebagai Manajer
Drs. Hartoyo telah menjadi manajer tingkat menengah dalam departemen produksi suatu
perusahaan kurang lebih 6 bulan. Hartoyo bekerja pada perusahaan setelah dia pensiun dari
tentar. Semangat kerja departemennya rendah sejak dia bergabung dalam perusahaan.
Beberapa dari karyawan menunjukkan sikap tidak puas dan agresif.
Pada jam istirahat makan siang, Hartoyo bertanya kepada Drs. Abdul Hakim, AK, manajer
departemen keuangan, apakah dia mengetahui tentang semangat kerja yang rendah dalam
departemen produksi. Abdul Halim menjawab bahwa dia telah mendengar secara informal
melalui komunikasi “grapevine”, bahwa para karyawan Hartoyo merasa tidak senang dengan
pengambilan semua keputusan yang dibuat sendiri olehnya. Dia (Hartoyo) menyatakan, “dalam
tentara, saya membuat semua keputusan untuk bagian saya, dan semua bawahan
mengharapkan saya untuk berbuat seperti itu.”
Pertanyaan kasus :
1. Gaya kepemimpinan macam apa yang digunakan oleh Hartoyo? Bagaimana keuntungan
dan kelemahannya? Bandingkan motivasi bawahan Hartoyo sekarang dan dulu sewaktu di
tentara.
Jawab :
Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh hartoyo adalah gaya kepemimpinan otoriter, yaitu gaya
pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri
secara penuh. Pada gaya kepemimpinan otoriter ini, pemimpin mengendalikan semua aspek
kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk
mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya.
Keuntungan dalam menggunakan gaya kepemimpinan otoriter: Bawahan tidak perlu memikirkan
apapun, bawahan cukup melaksanakan apa yang diputuskan dari pemimpin.Kelemahan dalam menggunakan gaya kepemimpinan otoriter : Semua aspek kegiatan dalam
perusahaan dikendalikan oleh pemimpin, sehingga apabila ada suatu masalah dalam
perusahaan tersebut semuanya hanya tergantung pada pimimpin dan bawahan tidak boleh ikut
campur dalam pengambilan keputusan. Sehingga kurang adanya kerjasama dalam perusahaan
tersebut.
Pebandingan motivasi bawahan Hartoyo sekarang dan dulu sewaktu di tentara:
Dalam membangun sebuah perusahaan diperlukan kerjasama antara pemimpin
dengan bawahan. Sehingga bawahan hartoyo yang sekarang ingin ikut dalam
membangun perusahaan tersebut secara bersama­sama agar tercapainya sebuah tujuan.
Sedangkan bawahan hartoyo sewaktu di tentara merupakan anggota yang memiliki kompetensi
rendah tapi komitmennya tinggi. Sehingga mereka membutuhkan gaya kepemimpinan yang
otoriter.
2. Konsekuensinya apa, bila Hartoyo tidak dapat merubah gaya kepemimpinannya? Apa saran
saudara bagi perusahaan, untuk merubah keadaan?
Jawab :
Apabila Hartoyo tidak dapat merubah gaya kepemimpinannya perusahaan tersebut dapat
mengalami gulung tikar, apabila seorang pimimpin hanya mengutamakan keputusan sendiri
tanpa menerima saran dari bawahan.
Saran saya, sebaiknya Hartoyo dapat merubah gaya kepemimpinan otoriternya dengan gaya
kepemimpinan demokrastis, yaitu gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas
kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai
suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak
informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya. Pada kepemimpinan
demokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang
pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai
sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang
memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi. Sehingga Hartoyo akan mudah
untuk mencapai tujuan perusahaannya apabila merubah gaya kepemimpinannya dengan gaya
kepemimpinan demokratis .
II. Perencanaan manajemen
1) Pengertian Perencanaan
Merencana menyangkut merumuskan sasaran atau tujuan organisasi tersebut, menetapkan
strategi menyeluruh untuk mencapai tujuan ini, dan menyusun hierarki lengkap rencana­rencana
untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan­kegiatan.
2) Manfaat PerencanaanManfaat yang diperoleh dari sebuah perencanaan untuk sebuah organisasi adalah dimana
semua anggota mengurangi ketidakjelasan serta menciptakan pemahaman umum tentang apa
yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan­tujuan dari organisasi tersebut.
3) Jenis Perencanaan dalam Organisasi
Jenis­jenis perencanaan adalah sebagai berikut:
a. Rencana Strategis
Rencana­rencana yang berlaku bagi seluruh organisasi, menentukan sasaran umum
organisasi tersebut, berusaha menempatkan organisasi tersebut dalam lingkungannya.
b. Rencana Operasional
Rencana yang menetapkan tentang rincian cara mencapai keseluruhan tujuan organisasi.
c. Rencana Jangka Panjang
Rencana dengan kerangka waktu di atas tiga tahun.
d. Rencana Jangka Pendek
Rencana yang mencakup satu tahun atau kurang.
e. Rencana yang Mengarahkan (directional)
Rencana yang fleksibel yang menetapkan pedoman umum.
f. Rencana Khusus (Specific)
Rencana yang sudah dirumuskan dengan jelas dan tidak menyediakan ruang bagi interpretasi.
DAFTAR PUSTAKA
Leavitt, Harold J. (1992). Psikologi Manajemen. Jakarta: Erlangga.
Robbins, S. Dan Coulter, M. (2004). Manajemen Jilid 1. Jakarta INDEKS.
Robbins, S dan Coulter, M. (2004). Manajemen Jilid 2. Jakarta: INDEKS.
Schermerhom, Jr, J. (1998). Manajemen. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
S.P. Hasibuan, H. Malayu. (2006). Manajemen (Dasar, Pengertian dan Masalah). Jakarta: Bumi
Aksara.
http://nabilahtsabitah.blogspot.com/2013/10/tugas­psikologi­manajemen.html?m=1
http://yenni­effendi.blogspot.com/2013/11/contoh­kasus­kepemimpinan­dalam.html?m=1

http://stefanusagung­stefanus.blogspot.com/2011/03/contoh­kasus­manajemen.html?m=1