A. PENGERTIAN
PSIKOTERAPI
Psikoterapi adalah pengobatan secara psikologis untuk
masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi
(Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu “Psyche” yang artinya jiwa,
pikiran atau mental dan “Therapy” yang artinya penyembuhan, pengobatan atau
perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi
kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran
Psikoterapi adalah proses yang digunakan profesional
dibidang kesehatan mental untuk membantu mengenali, mendefinisikan, dan
mengatasi kesulitan interpersonal dan psikologis yang dihadapi individu dan
meningkatkan penyesuaian diri mereka (Proschaska & Norcross, 2007)
Psikoterapi adalah perawatan dan penyembuhan gangguan jiwa
dengan cara psikologis. Istilah tersebut mencakup berbagai teknik yang
kesemuanya dimaksudkan membantu individu yang emosinya terganggu untuk mengubah
perilaku dan perasaannya, sehingga mereka dapat mengembangkan cara yang
bermanfaat dalam menghadapi orang lain.
Beberapa pakar psikoterapi beranggapan bahwa perubahan
perilaku tergantung pada pemahaman individu atas motif dan konflik yang tidak
disadari; pakar lain merasa bahwa individu dapat belajar mengatasi masalahnya
tanpa harus menjajaki faktor yang menjadi penyebab masalah mereka. Walaupun
terdapat berbagai perbedaan teknik, kebanyakan metode psikoterapi memiliki ciri
dasar yang serupa. Teknik tersebut meliputi komunikasi antara dua individu –
klien (penderita) dan pakar terapi. Klien didorong untuk mengungkapkan rasa
takut, emosi, dan pengalamannya secara bebas tanpa merasa takut dinilai atau
dicemoohkan oleh pakar terapi. Sebaliknya pakar terapi tersebut menunjukkan
simpati dan perhatian, serta mencoba membantu klien mengembangkan cara yang
lebih efektif untuk menangani masalah.
Ada tiga ciri utama psikoterapi, yaitu:
Ø
Dari segi proses : berupa interaksi antara dua pihak, formal,
profesional, legal dan menganut kode etik psikoterapi.
Ø
Dari segi tujuan : untuk mengubah kondisi
psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi
psikologis yang sudah ada.
Ø
Dari segi tindakan: seorang psikoterapis
melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji
efektivitasnya.
Interaksi Sistemati
Psikoterapi adalah suatu proses yang menggunakan suatu
interaksi antara kline dan terapis. Kata sistematis di sini berarti terapis
menyusun interaksi-interaksi dengan suatu rencana dan tujuan khusus yang menggambarkan
segi pandangan teoritis terapis.
Prinsip-prinsip Psikologis
Psikoterapis menggunakan prinsip-prinsip penelitian, dan
teori-teori psikologis serta menyusun interaksi teraupetik.
Tingkah Laku, Pikiran dan Perasaan
Psikoterapi memusatkan perhatian untuk membantu pasien
mengadakan perubahan-perubahan behavioral, kognitif dan emosional serta
membantunya supaya menjalani kehidupan yang lebih penuh perasaan. Psikoterapi
mungkin diarahkan pada salah satu atau semua ciri dari fungsi psikologis ini.
Tingkah Laku Abnormal, Memecahkan Masalah, dan Pertumbuhan
Pribadi
Sekurang-kurangnya ada tiga kelompok klien yang dibantu oleh
psikoterapi. Kelompok pertama adalah orang-orang yang mengalami masalah-masalah
tingkah laku yang abnormal, seperti gangguan suasana hati, gangguan penyesuaian
diri, gangguan kecemasan atau skizofrenia. Untuk beberapa gangguan ini,
terutama gangguan bipolar dan skizofrenia, terapi biologis umumnya memegang
peranan utama dalam perawatan. Meskipun demikian, selain perawatan biologis,
psikoterapi membantu pasien belajar tentang dirinya sendiri dan memperoleh
keterampilan-keterampilan yang akan memudahkannya menanggulangi tantangan hidup
dengan lebih baik. Kelompok kedua adalah orang-orang yang meminta bantuan untuk
menangani hubungan-hubungan yang bermasalah atau menangani masalah-masalah
pribadi yang tidak cukup berat dianggap abnormal, seperti perasaan malu atau
bingung mengenai pilihan-pilihan karir. Kelompok ketiga adalah orang-orang yang mencari psikoterapi
karena psikoterapi dianggap sebagai sarana untuk memperoleh petumbuhan pribadi.
Bagi mereka, psikoterapi adalah sarana untuk penemuan diri dan peningkatan
kesadaran yang akan membantu mereka untuk mencapai potensi yang penuh sebagai
manusia.
Psikoterapi juga memiliki ciri-ciri yang lain. Psikoterapi
membutuhkan interaksi-interaksi verbal. Bagaimanapun juga, psikoterapi adalah
“terapi-terapi bicara”— bentuk-bentuk interaksi antara klien yang melibatkan
pembicaraan. Dalam interaksi-interaksi itu, terapis yang terampil adalah
seorang pendengar yang penuh perhatian. Mendengar dengan penuh perhatian adalah
suatu kegiatan yang aktif bukan pasif. Terapis mendengar dengan teliti apa yang
dialami dan diusahakan oleh pasien untuk disampaikan oleh psikoterapis.
Psikoterapi-psikoterapi juga melibatkan kemonukasi-komunikasi nonverbal.
Seorang terapis yang terampil, seperti orang pewawancara yang terampil,
seharusnya peka terhadap isyarat-isyarat nonverbal dari pasien dan peka
terhadap gerak isyarat yang mungkin menunjukkan perasaan-perasaan atau
konflik-konflik yang mendasar. Terapis juga harus menyampaikan empati melalui
kata-kata dan juga gerak isyarat nonverbal, seperti mengadakan kontak mata dan
bersandar kedepan (kursi) untuk menunjukkan perhatian terhadap apa yang
dikatakan klien.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar