Kamis, 21 Januari 2016
Senin, 08 Juni 2015
Bentuk-Bentuk Utama Dalam Terapi
1.
Supportive Therapy
Menurut
Kembaren (2009), tujuan dari supportive therapy adalah untuk menguatkan daya
tahan mental yang telah dimilikinya, mengembangkan mekanisme daya tahan mental
yang baru dan yang lebih baik untuk mempertahankan fungsi pengontrolan diri
serta meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap lingkungan. Terdapat beberapa
bentuk Supportive Therapy, antara lain :
Ventilasi
: suatu bentuk psikoterapi suportif yang memberi kesempatan seluas-luasnya
kepada pasien untuk mengemukakan isi hatinya dan sebagai hasilnya ia akan
merasa lega serta keluhannya akan berkurang
Persuasi
: suatu bentuk psikoterapi suportif yang dilakukan dengan menerangkan secara
masuk akal tentang gejala-gejala penyakitnya yang timbul akibat cara berpikir,
perasaan, dan sikapnya terhadap masalah yang dihadapinya.
Reassurance
: suatu bentuk psikoterapi suportif yang berusaha meyakinkan kembali kemampuan
pasien bahwa ia sanggup mengatasi masalah yang dihadapinya
Sugestif
: suatu bentuk psikoterapi suportif yang berusaha menanamkan kepercayaan pada
pasien bahwa gejala-gejala gangguannya akan hilang
Bimbingan
: suatu bentuk psikoterapi suportif yang memberi nasihat dengan penuh wibawa
dan pengertian
Penyuluhan
: adalah psikoterapi suportif yang membantu pasien mengerti dirinya sendiri
secara lebih baik agar ia dapat mengatasi permasalahannya dan dapat
menyesuaikan diri
2.
Reeducative therapy
Tujuan
dari reeducative therapy adalah untuk mencapai pengertian tentang
konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha
berencana untuk menyesuaikan diri kembali, memodifikasikan tujuan dan
membangkitkan serta mempergunakan potensi kreatif yang ada. Cara-cara
psikoterapi reedukatif antara lain ialah sebagai berikut :
Terapi
hubungan antar manusia (relationship therapy)
Terapi
sikap (attitude therapy)
Terapi
wawancara (interview therapy) analisa dan sinthesa yang distributif (terapi
psikobiologik Adolf Meyer)
Konseling
terapetik
Terapi
case work
Reconditioning
Terapi
kelompok yang reedukatik
Terapi
somatik 2
3.
Reconstructive Therapy
Reconstructive
therapy adalah terapi yang menyelami alam tak sadar melalui teknik seperti
asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisa daripada transfersi. Tujuannya
adalah untuk merubah kepribadian sehingga tak hanya tercapai suatu penyesuaian
diri yang lebih efisien, akan tetapi juga suatu maturasi daripada perkembangan
emosional dengan dilahirkannya potensi adaptif baru
Sumber
:
http://www.lahargokembaren.com/2009/11/psikoterapi-suportif.html
http://rinisuryaningputrisetyawati.blogspot.com/2011/04/reeducative-therapy.html
Terapi
Dalam Psikiatri
Senin, 04 Mei 2015
PERBEDAAN KONSELING DAN PSIKOTERAPI
Blocher (1966) mengemukakan ciri cirinya untuk membedakan
antara konseling dan psikoterapi sebagai berikut:
– Klien yang
menjalani konseling tidak digolongkan sebagai penderita penyakit jiwa, tetapi
dipandang sebagai seseorang yang mampu memilih tujuannya, membuat
keputusan, dan secara umum bisa
bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri
dan terhadap hari depannya.
– Konseling
dipusatkan pada keadaan yang sekarang dan yang akan datang
– Klien
adalah klien dan bukan pasien. Konselor bukanlah tokoh otoriter namun adalah
seorang “pendidik” dari klien dalam melangkah bersama untuk mencapai tujuan
– Konseling
ditandai oleh jangka waktu yang lebih singkat , lebih banyak melakukan evaluasi
psikologis, lebih menekankan pada situasi yang riil, lebih kognitif dan
berkurang itensitas emosi
Konseling
bertujuan membantu seseorang dalam menghadapi tugas-tugas perkembangan agar
bisa berlangsung lancar. Misalnya, remaja yang dibantu menghadapi masalah
mengenai kehidupan kebebasan yang dituntut dari orang tua, atau masalah
pekerjaan yang sabaiknya diambil. Sedangkan psikoterapi bertujuan untuk
menangani penyimpanan yang merusak dan baru kemudian menangani usaha
pencegahannya. Singkatnya, psikoterapi berhubungan dengan tujuan penyembuhan.
Perbedaan konseling dan psikoterapi disimpulkan oleh Pallone
(1977) dan Pattersone (1973) Dikutip oleh Thompson dan Rudolph (1983)
Sumber:
http://books.google.co.id/books. Konseling dan psikoterapi,
Dr.Singgih D. Gunarsa. Seri psikologi. Diakses tanggal 21/03/201
http://2.bp.blogspot.com /backlink.jpg
Senin, 13 April 2015
PENGERTIAN PSIKOTERAPI
A. PENGERTIAN
PSIKOTERAPI
Psikoterapi adalah pengobatan secara psikologis untuk
masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi
(Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu “Psyche” yang artinya jiwa,
pikiran atau mental dan “Therapy” yang artinya penyembuhan, pengobatan atau
perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi
kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran
Psikoterapi adalah proses yang digunakan profesional
dibidang kesehatan mental untuk membantu mengenali, mendefinisikan, dan
mengatasi kesulitan interpersonal dan psikologis yang dihadapi individu dan
meningkatkan penyesuaian diri mereka (Proschaska & Norcross, 2007)
Psikoterapi adalah perawatan dan penyembuhan gangguan jiwa
dengan cara psikologis. Istilah tersebut mencakup berbagai teknik yang
kesemuanya dimaksudkan membantu individu yang emosinya terganggu untuk mengubah
perilaku dan perasaannya, sehingga mereka dapat mengembangkan cara yang
bermanfaat dalam menghadapi orang lain.
Beberapa pakar psikoterapi beranggapan bahwa perubahan
perilaku tergantung pada pemahaman individu atas motif dan konflik yang tidak
disadari; pakar lain merasa bahwa individu dapat belajar mengatasi masalahnya
tanpa harus menjajaki faktor yang menjadi penyebab masalah mereka. Walaupun
terdapat berbagai perbedaan teknik, kebanyakan metode psikoterapi memiliki ciri
dasar yang serupa. Teknik tersebut meliputi komunikasi antara dua individu –
klien (penderita) dan pakar terapi. Klien didorong untuk mengungkapkan rasa
takut, emosi, dan pengalamannya secara bebas tanpa merasa takut dinilai atau
dicemoohkan oleh pakar terapi. Sebaliknya pakar terapi tersebut menunjukkan
simpati dan perhatian, serta mencoba membantu klien mengembangkan cara yang
lebih efektif untuk menangani masalah.
Ada tiga ciri utama psikoterapi, yaitu:
Ø
Dari segi proses : berupa interaksi antara dua pihak, formal,
profesional, legal dan menganut kode etik psikoterapi.
Ø
Dari segi tujuan : untuk mengubah kondisi
psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi
psikologis yang sudah ada.
Ø
Dari segi tindakan: seorang psikoterapis
melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji
efektivitasnya.
Interaksi Sistemati
Psikoterapi adalah suatu proses yang menggunakan suatu
interaksi antara kline dan terapis. Kata sistematis di sini berarti terapis
menyusun interaksi-interaksi dengan suatu rencana dan tujuan khusus yang menggambarkan
segi pandangan teoritis terapis.
Prinsip-prinsip Psikologis
Psikoterapis menggunakan prinsip-prinsip penelitian, dan
teori-teori psikologis serta menyusun interaksi teraupetik.
Tingkah Laku, Pikiran dan Perasaan
Psikoterapi memusatkan perhatian untuk membantu pasien
mengadakan perubahan-perubahan behavioral, kognitif dan emosional serta
membantunya supaya menjalani kehidupan yang lebih penuh perasaan. Psikoterapi
mungkin diarahkan pada salah satu atau semua ciri dari fungsi psikologis ini.
Tingkah Laku Abnormal, Memecahkan Masalah, dan Pertumbuhan
Pribadi
Sekurang-kurangnya ada tiga kelompok klien yang dibantu oleh
psikoterapi. Kelompok pertama adalah orang-orang yang mengalami masalah-masalah
tingkah laku yang abnormal, seperti gangguan suasana hati, gangguan penyesuaian
diri, gangguan kecemasan atau skizofrenia. Untuk beberapa gangguan ini,
terutama gangguan bipolar dan skizofrenia, terapi biologis umumnya memegang
peranan utama dalam perawatan. Meskipun demikian, selain perawatan biologis,
psikoterapi membantu pasien belajar tentang dirinya sendiri dan memperoleh
keterampilan-keterampilan yang akan memudahkannya menanggulangi tantangan hidup
dengan lebih baik. Kelompok kedua adalah orang-orang yang meminta bantuan untuk
menangani hubungan-hubungan yang bermasalah atau menangani masalah-masalah
pribadi yang tidak cukup berat dianggap abnormal, seperti perasaan malu atau
bingung mengenai pilihan-pilihan karir. Kelompok ketiga adalah orang-orang yang mencari psikoterapi
karena psikoterapi dianggap sebagai sarana untuk memperoleh petumbuhan pribadi.
Bagi mereka, psikoterapi adalah sarana untuk penemuan diri dan peningkatan
kesadaran yang akan membantu mereka untuk mencapai potensi yang penuh sebagai
manusia.
Psikoterapi juga memiliki ciri-ciri yang lain. Psikoterapi
membutuhkan interaksi-interaksi verbal. Bagaimanapun juga, psikoterapi adalah
“terapi-terapi bicara”— bentuk-bentuk interaksi antara klien yang melibatkan
pembicaraan. Dalam interaksi-interaksi itu, terapis yang terampil adalah
seorang pendengar yang penuh perhatian. Mendengar dengan penuh perhatian adalah
suatu kegiatan yang aktif bukan pasif. Terapis mendengar dengan teliti apa yang
dialami dan diusahakan oleh pasien untuk disampaikan oleh psikoterapis.
Psikoterapi-psikoterapi juga melibatkan kemonukasi-komunikasi nonverbal.
Seorang terapis yang terampil, seperti orang pewawancara yang terampil,
seharusnya peka terhadap isyarat-isyarat nonverbal dari pasien dan peka
terhadap gerak isyarat yang mungkin menunjukkan perasaan-perasaan atau
konflik-konflik yang mendasar. Terapis juga harus menyampaikan empati melalui
kata-kata dan juga gerak isyarat nonverbal, seperti mengadakan kontak mata dan
bersandar kedepan (kursi) untuk menunjukkan perhatian terhadap apa yang
dikatakan klien.
Sumber :
Sabtu, 22 November 2014
Definisi dan Langkah-langkah Controlling
Definisi Mengendalikan (Controlling)
Perolehan dan penggunaan informasi untuk membantu mengkoordinasikan proses pembuatan
perencanaan dan pembuatan keputusan melalui organisasi dan utnuk memandu perilaku manajemen.Fungsi-Fungsi Manajemen Kegiatan dalam fungsi Pengendalian/Pengawasan (Controlling):
Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang
telah ditetapkan.
Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan.
Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target.
Langkah-langkah dalam kontrol
Proses Pengendalian Manajemen :
1. Perencanaan Strategi
2. Penyusunan Anggaran
3. Pelaksanaan Anggaran
4. Evaluasi Kinerja
Pengendalian Tugas proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Langkah – langkah penting pada proses pengendalian dapat digolongkan 8 elemen, yaitu :
1. Mengidentifikasikan tujuan dan strategi
2. Penyusunan program
3 .Penyusunan anggaran
4. Kegiatan dan pengumpulan realisasi prestasi
5. Pengukuran prestasi
6. Analisis dan pelaporan
7. Tindakan koreksi
8. Tindakan lanjutan
https://www.google.com/#q=Prinsip+Actuating&start=10
sistem-pengendalian-manajemen/definisi-sistem-pengendalian-manajemen
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=30&cad=rja&ved=0CHYQFjAJOBQ&url=http%3A%2F%2Ffile.upi.edu%2FDirektori%2FFPEB%2FPRODI.AKUNTANSI%2F195407061987031-KARLI_SOEDIJATNO%2FAkmen%2FChapter_9%2FSISTEM_PENGENDALIAN_MANAJEMEN_YANG_DAH_DIEDIT.pdf&ei=p3hmUsqvC4iQrQf87IBg&usg=AFQjCNGXbNNrlz0cy1sYux9JSciK8oZ7IA&bvm=bv.55123115,d.bmk
Kamis, 13 November 2014
Prinsip Actuating dan Mencapai Managerial Actuating yang Efektif
1. Prinsip Actuating
Prinsip-Prinsip Penggerakan Menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam penggerakan/actuating antara lain:
1. Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya
2. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
3. Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi
4. Menghargai hasil yang baik dan sempurna
5. Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
6. Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup
7. Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya
2. Mencapai Actuating Managerial yang Efektif
² Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasi merujuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antar pribadi dan komunikasi kelompok. Pembahasan komunikasi organisasi antara lain menyangkut struktur dan fungsi organisasi, hubungan antar manusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal.
Dalam teori-teori organisasi ada dua hal yang mendasar yang dijadikan pedoman:
Teori tradisi posisional yang meneliti bagaimana manajemen menggunakan jaringan-jaringan formal untuk mencapai tujuannya. Teori tradisi hubungan antar pribadi yang meneliti bagaimana sebuah organisasi terbentuk melalui interaksi antar individu.
² Coordinating
Coordinating atau mengkoordinasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan itu, antara lain dengan memberi instruksi, perintah, mengadakan pertemuan untuk memberikan penjelasan bimbingan atau nasihat, dan mengadakan coaching dan bila perlu memberi teguran.
² Motivating
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahannya melakukan kegiatan secara sukarela sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan. Pemberian inspirasi, semangat dan dorongan oleh atasan kepada bawahan ditunjukan agar bawahan bertambah kegiatannya, atau mereka lebih bersemangat melaksanakan tugas-tugas sehingga mereka berdaya guna dan berhasil guna.
² Leading
Istilah leading, yang merupakan salah satu fungsi manajemen, di kemukakan oleh Louis A. Allenyang dirumuskannya sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang lain bertindak. Pekerjaan leading, meliputi lima macam kegiatan, yakni 1) mengambil keputusan, 2) mengadakan komunikasi agar ada saling pegertian antara manajer dan bawahan, 3) memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak, 4) memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta 5) memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Analisa: Jadi pada dasarnya apabila semua organisasi dan industri di Indonesia menerapkan actuating yang baik dan benar maka bukan hal yang tidak mungkin Indonesia akan menjadinegara maju di masa depan. Dan untuk mencapai actuating yang efektif ada 4 macam hal yang harus di tingkatkan yaitu komunikasi organisasi, coordinating, motivating, leading
Sumber :
Handoko, T. H. (2009) Manajemen. Edisi 2. BPFE: Yogyakarta
Hasibuan, M. S. P. (2008) Manajemen Sumber Daya Manusia. Sinar Grafika Offset : Jakarta
http://ziezaahh.blogspot.com/2014/01/prinsip-actuating-dan-mencapai.html
Sabtu, 08 November 2014
Pengertian Actuating dan Pentingnya Actuating dalam Organisasi
Pengertian Actuating
Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi.Jadi actuating artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan. Actuating adalah Pelaksanaan untuk bekerja. Untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tesebut,maka manajer mengambil tindakan - tindakannya kearah itu. Seperti : Leadership ( pimpinan ), perintah, komunikasi dan conseling ( nasehat).
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untukmengerjakan sesuatu jika :
a. Merasa yakin akan mampu mengerjakan,
b. Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagidirinya,
c. Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yanglebih penting, atau mendesak,
d. Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan
Pentingnya Actuating dalam Organisasi
Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan individu dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semuasumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensimasingmasing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.
Analisa : Actuating adalah suatu bentuk usaha agar semua anggota dalam kelompok atau perusahaan berusaha mencapai tujuan organisasi atas dasar kesadaran dari setiap individu dalam kelompok tersebut. Actuating penting dalam sebuah organisasi agar semua lini dalam organisasi bergerak atau bekerja sesuai dengan tugasnya untuk mencapai tujuan organisasi tersebut yang telah ditetapkan sejak awal.
Sumber :
Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2184012-pengertian-penggerakan-actuating/#ixzz1nfzTjKeM
Langganan:
Postingan (Atom)